Widget TV Online Mivo TV Online

Kamis, 02 Mei 2013

(QS 17:13)

Salah satu ayat (QS 17:13) yang dijadikan dasar bahwa tiap2 diri dari manusia itu telah ditetapkan baik dan buruknya atau dalam bahasa lainnya tentang Takdirnya, qadha dan qadharnya serta surga dan neraka pada akhirnya di akherat kelak :

وَكُلَّ = dan tiap-tiap
إِنْسَانٍ = manusia
أَلْزَمْنَاهُ = kami gantungkan
طَائِرَهُ = kalungnya
فِي = pada
عُنُقِهِ = lehernya
وَنُخْرِجُ = dan akan kami keluarkan
لَهُ = baginya
يَوْمَ الْقِيَامَةِ = di hari kiamat
كِتَابًا = sebuah kitab
يَلْقَاهُ = ditemuinya
مَنْشُورًا = terbuka

Terjemahan Depag :

QS 17:13. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.

Tafsir Jalalain :

Tafsir Al-Jalalayn, dengan mengutip Muhajid sebagai sumber pendukung, menjelaskan ayat ini demikian: "Tidak seorangpun yang di lahirkan tanpa selembar kertas yang diikatkan pada lehernya dan bertuliskan apakah ia susah atau bahagia."

Disinilah letak kesalahan fatal yang diakibatkan oleh penafsiran yang akibatnya sangat buruk bagi pengikut Muhammad saat ini karena mempercayai penafsiran2 para ulamanya dimana setiap manusia sudah ditetapkan baik dan buruknya sebelum dilahirkan ke dunia termasuk penetapan surga dan neraka. Penafsiran ini menurut akal kita bathil atau salah besar.

Jika ayat tersebut kita terjemahkan menurut per kata maka akan tersusun kalimat :

QS 17:13. Dan tiap-tiap manusia kami gantungkan kalungnya pada lehernya dan akan kami keluarkan baginya di hari kiamat sebuah kitab ditemuinya terbuka.

Apa yang Allah gantungkan di leher tiap2 manusia? Yang digantungkan adalah SEBUAH RECORDER (alat perekam) yang akan menjadi sebuah kitab (diibaratkan sebuah kitab) yang akan terbuka baginya di hari kiamat kelak. Hal ini dikuatkan oleh ayat setelahnya.

QS 17:14 Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri di hari ini (kiamat) atas dirimu menghisabnya.

QS 17:15. Barang siapa mengikuti petunjuk maka sesungguhnya petunjuk itu untuk dirinya sendiri dan barang siapa tersesat maka dia sendiri yang menyesatkan dirinya sendiri. Dan tidak dapat seseorang memikul beban orang lain. Dan tidaklah kami mengazab sebelum/sehingga kami mengutus utusan.

Ini menjadi salah satu bukti berbahayanya sebuah penafsiran, seharusnya kitab Al Qur'an diterjemahkan menurut terjemahan kata-katanya tanpa mengikutkan penafsiran2 di dalam terjemahan itu.

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar